Naik roller coaster

Kakak nih sudah mengerti serunya naik roller coaster. Padahal juga belum pernah. Sekedar lihat gambar di game komputer, majalah, atau iklan2 lain. Sepertinya kakak membayangkan betapa serunya naik begituan. Katanya: “Ibu, nanti kita naik roller coaster ini ya” sambil nunjuk gambar roller coaster yang meliuk2. Jawabku: Iya kak, tapi ibu gak bisa nemeni karena takut yang besar begitu sih” Kakak menjawab: “Jangan takut ibu, kan ada kakak, nanti ibu teriak saja ya, kayak gini: aaaaaa”. hehhe… lucu, kakak memang suka dibilangin “jangan takut kan ada ibu, ada adik (kakak, kalau sama adik)” kalau kakak takut. Kakak juga dikasih tahu kalau naik roller coaster dan takut, kakak teriak saja.

Waktu kita jalan2 pun, kakak selalu tanya: “Mau kemana ibu, naik roller coaster?”
Jadi deh, hari minggu ini, kita sempatkan pergi ke amusment park terdekat. Kebetulan juga dapat kupon dari sekolahannya kakak. Aku ambil banyak juga kuponnya dan dibagikan ke teman2, lumayan juga potongannya dan adik belum bayar karena masih 2 tahun.
Malamnya kakak semangat tidur awal dan mengajak adik karena dibilangin pagi2 akan naik roller coaster. Ketika adik main2 terus dan gak mau tidur, kakak bilang: “ayo tidur dik, nanti kita naik roller coaster ya…”
Tapi besoknya, tetep saja lari2 terus sebelum mandi, mau pake baju, sandal, dll, heheh..

30 menit sebelum tempatnya buka, kita sudah antri. Ternyata yang lain juga banyaaaaak yang sudah datang. Tiket dan pintu masuk sih sudah dibuka. Tapi, di dalam dipasang pagar tali lagi agar kita gak bisa masuk ke masing2 arena. Kelihatan juga roller coaster masih pada diam. Beberapa menit sebelum buka baru kelihatan pada bergerak walaupun kosong, sedang pemanasan rupanya 🙂 Kakak yang semangat melihat roller coaster sudah gak sabar saja untuk antri 🙂

Arena yang kita datangi sih standar saja, yang untuk family agar adik juga bisa ikutan naik, dan tentunya tidak menakutkan, heheh dan juga arena untk anak2. Kali ini, karena ketika diukur tingginya kakak sudah 42″ pas, kakak dan aku naik satu macam roller coaster yang tingkat ketakutannya lumayan, heuehue… sampe deg2an naiknya, sementara kakak semangat sekali. Kakak kan belum tahu apa yang akan terjadi 😀

Kakak menikmati sekali naik roller coasternya, menjerit sekuat tenaga. Berkomentar ketika naik, dan teriak ketika turun. Turunannya sekali saja namun tajam, selebihnya, berputar2 kesamping dengan cepat. Aku pegang kakak kuat2 karena penahan kakiknya gak sampai ke kaki kakak. Begitu selesai, aku raba dadanya kakak, berasa jantungnya dagdigdug, heheh. Ketika aku tanya: “Kakak senang naik roller coaster? Mau lagi?” Jawab kakak: “Iya ibu, but tomorrow, oke” Hehhehe…

Selebihnya, naik yang untuk family, yang kena air, kakak senang bukan main, teriak2 dan nunjuk2 orang lain yang basah kuyup kena air. Gak taunya, airnya juga kena ke kakak dan adik. Karena badannya kecil, basah kuyup deh semua. Adik sih sempat mau nangis takut, begitu dipeluk, diam deh. habis itu diaaaaam saja. Sementara kakak lagi2 ketawa2 menikmati, trus jalannya gak bisa lurus, kakinya ngebuka karena gak enak bajunya basah semua, heheh…
Walaupun gak seheboh setelah naik yang untuk dewasa, kakak masih menikmati yang untuk anak2. Balon udara yang berputar2 naik turun dan ke samping, naik pesawat terbang komidi putar, naik perahu muter2, naik kereta anak2, dll. Adik juga semangat nunjuk2 pengen naik ini dan itu. Lucunya, selama kita main, adik diam saja, gak banyak bicara, paling bunyi ah eh sekali dua kali. Kayak yang terkesima gitu, hehehe…

Begitu sampai rumah, adik baru bunyi ngoceh seperti biasa, dan lonjak2 senang, baru bisa menikmati kali ya dik 🙂

Author: aku, si ibu

Hanya aku... ya aku... siapa lagi :)

2 thoughts on “Naik roller coaster”

  1. De ka2 n de bas ntr kalo pulang ke cikandang mau diajakin ma teh tiara naik odong-odong, mau kan?? Teh tiara mah seneng bgt smp ga mau turun. Yah kalo buat ibunya sih enak2 aja, serasa ada yg ngasuh gt. Hehehe

  2. waktu pulang dulu naek odong2 tuh, sampe 2 kali muter, seneng banget mereka

Leave a comment